Setelah menunggu dalam penantian selama 7 tahun, Tuhan menganugerahkan anak-anak yang luar biasa dalam kehidupan kami, melalui doa yang kami panjatkan kepada Bunda Suci, Bunda Kudus Maria. Mohon maaf sebelumnya kami tidak menggunakan nama asli kami dalam menulis artikel ini, hal ini disebabkan kami tidak ingin anak pertama kami mengetahui cerita ini, namun kami ingin memberitakan kepada umat di dunia akan kuasa Kasih Yesus melalui Bunda Maria pada keluarga kami.
Saya menikah pada Agustus 1992 dengan upacara agama Budha, dikarenakan suami dan keluarga suami beragama Budha yang fanatik. Namun saya tetap sebagai seorang katolik yang taat. Saya tetap ke gereja namun tidak menyambut komuni sejak menikah tersebut, hingga akhirnya pada Juni 1998 suami mau dan bersedia dilakukan pemberkatan secara katolik dengan dispensasi khusus dari keuskupan agung. ( Namun suami tetap beragama budha sampai saat saya menulis kesaksian ini ). Hal ini juga merupakan suatu mujizat buat saya, di mana saat akan menikah, suami pernah mengatakan jangankan masuk ke gereja, melangkahkan sebelah kaki ke halaman gereja pun tidak akan dilaksanakannya, namun saya diam saja. Hingga pada awal 1998 saya berdoa Rosario 100 hari tiap malam sebelum tidur, akhirnya doa saya dijawab, dengan tiba-tiba suamiku setuju untuk dilakukan pemberkatan nikah secara katolik tersebut di gereja katolik, bahkan pernah ikut misa Natal beberapa kali dan mengantar jemput kami ke gereja saat ini.
Sejak menikah tahun 1992 tersebut, kami sebenarnya langsung ingin mempunyai anak dan kami langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk hal tersebut. Menurut teori kedokteran, sperma suami sangat lemah, bentuknya tidak sempurna, jumlahnya terlalu sedikit dan pergerakannya sangat lambat, sampai-sampai kandungan saya pun pernah dilakukan tindakan medis (di tiup - istilahnya). Namun saat itu kami hanya bisa pasrah menunggu tanpa hasil. Usaha yang sudah kami lakukan luar-biasa sampai-sampai kami menuruti apa yang dianjurkan keluarga, kerabat maupun teman-teman, ya ke dokter anu di kota anu ( sudah puluhan dokter kandungan ) .... ke orang pintar ... ke dukun sini... dukun sana... sampai ke pedalaman kalimantan kami jelajahi.... semua kami lakukan tanpa hasil. Akhirnya kami pasrah dan tidak memikirkan sama sekali mengenai hal tersebut, dan saya hanya berdoa pada Yesus melalui perantaraan Bunda Maria, intinya apabila Tuhan berkenan, saya ingin memiliki anak walau melalui kandungan orang lain. Akhirnya pada 1999 ada seseorang yang tidak kami kenal melalui perantara kerabat kami ( sampai hari ini pun kami tidak mengenalnya dan tidak mengetahui di mana ia berada ) memberikan putri nya yang baru berusia 1 hari pada kami. Kami menyambut dengan suka cita, di mana saya menganggap hal ini merupakan jawaban atas doa saya pada Tuhan. Namun ternyata kasih Tuhan yang ditunjukan pada keluarga kami tidak hanya itu saja, melalui perantaraan Bunda Maria, bulan Juni 2001 kami melakukan ziarah wisata ke Gua Maria di Puhsarang Kediri. ( Saya, suami dan putri kecil kami serta keluarga saya ). Saya berdoa di sana, apabila Tuhan berkenan dan kami dipercaya, saya ingin dianugerahkan anak laki-laki kembar untuk mendampingi putri kecil kami ini. Puji Tuhan, Allah Maha Besar... sebulan setelah doa tersebut, yaitu di bulan Juli 2001 saya dinyatakan positif hamil. Namun dokter sampai bulan ke-2 hanya menyatakan cabang bayi hanya 1 saja, namun saya katakan pada dokter bahwa doa saya minta kembar, ternyata memasuki bulan ke-3 dokter menyatakan kembali saya hamil kembar.
Namun setelah memasuki bulan ke 7, dokter menyatakan hasil USG adalah kembar perempuan. Namun lagi-lagi saya katakan pada dokter, apakah tidak salah? karena dalam doa saya , saya minta anak laki-laki ... Namun sampai saya memeriksakan kandungan ke dokter kandungan lain sampai dokter ahli USG ( ada 3 dokter yang melakukan USG ), tetap dinyatakan bahwa cabang bayi perempuan, sampai-sampai dokter USG menyatakan bahwa dia tidak pernah salah melakukan diagnosa selama ini. Namun saya tetap bilang ke dokter, dan saya yakin bahwa Tuhan tidak akan mengabulkan doa saya sebagian saja, pasti Full. Sampai USG terakhir 5 jam sebelum saya melahirkan, dokter tetap menyatakan cabang bayi saya perempuan dua-duanya, terbantahkan oleh Kuasa Tuhan, di mana saya melahirkan bayi kembar laki-laki seperti doa yang saya panjatkan kepada Yesus melalui perantaraan Bunda Maria yang Kudus.
Demikianlah kesaksian saya atas kuasa Tuhan pada saya dan keluarga, hingga saat ini kami beserta 1 putri cantik dan 2 putra kembar kami yang cakep terus-menerus bersyukur atas anugerah Tuhan pada keluarga kami.
Inside Adsen
12 years ago
0 comments:
Post a Comment